Minggu, 22 Mei 2011

Melukis Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak

Bu…  buku gambar Syavira di mana?,” teriak Syavira kepada ibunya. “Buku gambarnya habis, Syavira beli dulu ya di toko sebelah,” jawab Ibu Syavira. Nah, saking seringnya menggambar, Syavira sering menghabiskan buku gambarnya untuk menggambar atau melukis. Syavira ini merupakan salah satu dari teman adik-adik yang gemar menggambar.
Dengan melukis ternyata dapat meningkatkan kecerdasan pada seorang anak lho? Seperti yang telah diungkapkan oleh Nanik Prihartanti, psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ibu Nanik menyampaikan bahwa dengan menggambar atau melukis dapat meningkatkan kreativitas anak. “Kalau anak tersebut dibebaskan untuk berkreasi, maka dengan menggambar atau menulis dapat mengasah jiwa kreativitas anak,” papar Ibu Nanik saat ditemui Joglosemar beberapa waktu yang lalu.

Jadi janganlah ketika orangtua kita sering mengajari untuk menggambar rumah, gunung serta pemandangan yang lain. Ternyata hal tersebut sangat membantu perkembangan adik-adik.

Karena dengan belajar menggambar tak hanya mengasah otak kiri tetapi juga otak kanan. Bahkan aspek emosional pun dapat diasah melalui coretan di kertas.
“Kalau anak itu selalu memiliki inisiatif untuk menggambar, serta selalu berkreasi maka membuktikan bahwa anak tersebut memiliki jiwa kreatif yang tinggi,” imbuh Ibu Nanik.
Ibu Nanik menambahkan bahwa selain melatih kekreatifan, menggambar atau menulis juga dapat melatih kemampuan verbal pada diri anak. Apalagi kalau setelah menggambar atau melukis, anak-anak dapat menceritakan apa yang telah digambarnya tersebut. “Dengan dibiasakan untuk menceritakan apa makna dari karyanya, maka hal tersebut dapat menumbuhkan kemampuan tersendiri pada diri anak,” tambah Ibu Nanik.
Yang Dipikirkan

Secara psikologis apa yang digambar atau apa yang telah dilukis oleh anak tersebut merupakan apa yang sedang dipikirkan oleh seorang anak. Biasanya anak lebih suka melukis kondisi keluarga serta harapan-harapan yang diinginkan yang disimbolkan lewat gambar atau lukisan.

“Jika suasana hati anak tersebut senang, maka dia juga akan menghasilkan gambar yang menandakan bahwa hatinya sedang senang. Namun jika kondisi sebaliknya, maka anak juga akan menghasilkan gambar dengan simbol-simbol kesedihan,” ujar Ibu Nanik.

Tak hanya itu melalui lukisan dapat menjadi alat untuk berkomunikasi antara anak dengan orang lain. “Gambar dapat menjadi alat komunikasi bagi mereka yang secara verbal memiliki keterbatasan,” terang Ibu Nanik.
Ibu Nanik menjelaskan, jika terdapat seorang anak yang sedang menggambar atau melukis, namun hasilnya kurang baik, maka sebagai orangtua dilarang untuk menjelek-jelekkan. “Walaupun karya anak itu jelek, namun tidak ada salahnya kalau kita memuji karya anak tersebut, supaya besok termotivasi untuk menjadi lebih bagus,” tegasnya.
 
Dengan pujian tersebut, maka sang anak akan menjadi termotivasi dan tentunya akan berkarya supaya menjadi yang lebih baik. Selain itu, melalui sikap ini juga dapat membantu anak untuk menanamkan sikap menghargai.
 
Selain mempengaruhi aspek psikologis, melukis atau menggambar dapat mempengaruhi aspek motorik anak. Ketika melukis atau menggambar mebutuhkan gerak seperti gerak tangan dengan memadukan  indera pendengaran serta emosi perasaan. Sehingga dengan gerak tersebut dapat melatih motorik anak untuk tetap berkembang.
 
Selain menggambar atau melukis, anak juga dapat melatih syaraf motoriknya dengan mewarnai. “Jika seorang anak sudah baik dalam hal mewarnai maka perkembangan motorik halus anak sudah baik. Namun jika mewarnai tersebut masih corat-coret berarti syaraf motorik halus belum berkembang optimal,” tambahnya.
Sehingga anak perlu dilatih sejak sedini mungkin untuk belajar berekspresi lewat sebuah gambaran atau lukisan. Orangtua  dapat menyediakan papan atau kertas yang dilengkapi dengan alat tulisnya. Dengan demikian bakat sang anak akan menjadi tersalurkan.
 
Kita pun dapat melihat bakat anak lewat lukisan atau gambarannya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang cerdas tersebut, mereka juga gemar berkreasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar