Guru Gambar Sanggar Tetuko Art School
Requirements:
* Wanita, Single, 21-31 tahun
* Memiliki Kemampuan Menggambar
* Kreatif, Mandiri, Tekun, Bersemangat, Cerdas
* Bertanggung Jawab
* Tepat waktu
* Bisa mengajar gambar untuk anak TK sampai dengan SMP
* Tinggal di TANGERANG SELATAN
* Lulusan SMA/D1/D3/ S1 atau Akademi
* Bersedia bekerja full time
Untuk melamar posisi ini, kirimkan Softcopy file : CV / data resume, pasfoto terbaru, beserta contoh hasil karya gambar Anda (bisa berupa foto digital hasil karya gambar Anda atau hasil scan gambar Anda atau Anda bawa hasil karya Anda saat interview) ke :
email: tetukoartschool@yahoo.com
cantumkan subject: Guru Gambar pada email Anda.
Kontak person: Tetuko Art School
Lamaran diterima maksimal 1 bulan setelah tanggal tayang iklan ini.
Dengan melukis ternyata dapat meningkatkan kecerdasan pada seorang anak lho? Seperti yang telah diungkapkan oleh Nanik Prihartanti, psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ibu Nanik menyampaikan bahwa dengan menggambar atau melukis dapat meningkatkan kreativitas anak. “Kalau anak tersebut dibebaskan untuk berkreasi, maka dengan menggambar atau menulis dapat mengasah jiwa kreativitas anak,” papar Ibu Nanik saat ditemui Joglosemar beberapa waktu yang lalu.
Jadi janganlah ketika orangtua kita sering mengajari untuk menggambar rumah, gunung serta pemandangan yang lain. Ternyata hal tersebut sangat membantu perkembangan adik-adik.
Karena dengan belajar menggambar tak hanya mengasah otak kiri tetapi juga otak kanan. Bahkan aspek emosional pun dapat diasah melalui coretan di kertas.
“Kalau anak itu selalu memiliki inisiatif untuk menggambar, serta selalu berkreasi maka membuktikan bahwa anak tersebut memiliki jiwa kreatif yang tinggi,” imbuh Ibu Nanik.
Ibu Nanik menambahkan bahwa selain melatih kekreatifan, menggambar atau menulis juga dapat melatih kemampuan verbal pada diri anak. Apalagi kalau setelah menggambar atau melukis, anak-anak dapat menceritakan apa yang telah digambarnya tersebut. “Dengan dibiasakan untuk menceritakan apa makna dari karyanya, maka hal tersebut dapat menumbuhkan kemampuan tersendiri pada diri anak,” tambah Ibu Nanik.
Yang Dipikirkan
Secara psikologis apa yang digambar atau apa yang telah dilukis oleh anak tersebut merupakan apa yang sedang dipikirkan oleh seorang anak. Biasanya anak lebih suka melukis kondisi keluarga serta harapan-harapan yang diinginkan yang disimbolkan lewat gambar atau lukisan.
“Jika suasana hati anak tersebut senang, maka dia juga akan menghasilkan gambar yang menandakan bahwa hatinya sedang senang. Namun jika kondisi sebaliknya, maka anak juga akan menghasilkan gambar dengan simbol-simbol kesedihan,” ujar Ibu Nanik.
Tak hanya itu melalui lukisan dapat menjadi alat untuk berkomunikasi antara anak dengan orang lain. “Gambar dapat menjadi alat komunikasi bagi mereka yang secara verbal memiliki keterbatasan,” terang Ibu Nanik.
Ibu Nanik menjelaskan, jika terdapat seorang anak yang sedang menggambar atau melukis, namun hasilnya kurang baik, maka sebagai orangtua dilarang untuk menjelek-jelekkan. “Walaupun karya anak itu jelek, namun tidak ada salahnya kalau kita memuji karya anak tersebut, supaya besok termotivasi untuk menjadi lebih bagus,” tegasnya.
Dengan pujian tersebut, maka sang anak akan menjadi termotivasi dan tentunya akan berkarya supaya menjadi yang lebih baik. Selain itu, melalui sikap ini juga dapat membantu anak untuk menanamkan sikap menghargai.
Selain mempengaruhi aspek psikologis, melukis atau menggambar dapat mempengaruhi aspek motorik anak. Ketika melukis atau menggambar mebutuhkan gerak seperti gerak tangan dengan memadukan indera pendengaran serta emosi perasaan. Sehingga dengan gerak tersebut dapat melatih motorik anak untuk tetap berkembang.
Selain menggambar atau melukis, anak juga dapat melatih syaraf motoriknya dengan mewarnai. “Jika seorang anak sudah baik dalam hal mewarnai maka perkembangan motorik halus anak sudah baik. Namun jika mewarnai tersebut masih corat-coret berarti syaraf motorik halus belum berkembang optimal,” tambahnya.
Sehingga anak perlu dilatih sejak sedini mungkin untuk belajar berekspresi lewat sebuah gambaran atau lukisan. Orangtua dapat menyediakan papan atau kertas yang dilengkapi dengan alat tulisnya. Dengan demikian bakat sang anak akan menjadi tersalurkan.
Sehingga anak perlu dilatih sejak sedini mungkin untuk belajar berekspresi lewat sebuah gambaran atau lukisan. Orangtua dapat menyediakan papan atau kertas yang dilengkapi dengan alat tulisnya. Dengan demikian bakat sang anak akan menjadi tersalurkan.
Kita pun dapat melihat bakat anak lewat lukisan atau gambarannya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang cerdas tersebut, mereka juga gemar berkreasi.